Profil Desa Kuripan Yosorejo
Ketahui informasi secara rinci Desa Kuripan Yosorejo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Kelurahan Kuripan Yosorejo, Pekalongan Selatan. Pelopor "Kampung Cantik" (Cinta Statistik) BPS, fokus pada data akurat, penanganan stunting, dan pengembangan UMKM sebagai model kelurahan urban yang berdaya dan inovatif.
-
Pusat Inovasi Data
Kelurahan percontohan nasional untuk program "Kampung Cantik" (Cinta Statistik) dari BPS, yang mengedepankan akurasi data untuk pembangunan yang tepat sasaran.
-
Fokus pada Kesejahteraan Sosial
Sangat proaktif dalam program pembangunan manusia, terutama melalui intervensi berbasis data untuk penanganan stunting dan pemberdayaan kader kesehatan lokal (Posyandu & PKK).
-
Ekonomi Urban Berbasis Komunitas
Perekonomiannya ditopang oleh sektor perdagangan, jasa, dan UMKM yang didukung secara aktif oleh pemerintah kelurahan, mencerminkan karakter wilayah perkotaan yang dinamis.

Di tengah dinamika perkotaan Kecamatan Pekalongan Selatan, Kelurahan Kuripan Yosorejo tampil sebagai etalase inovasi dan pemberdayaan komunitas. Bukan lagi sekadar unit administratif, wilayah ini menjelma menjadi laboratorium sosial yang mengintegrasikan data statistik dengan program pembangunan. Melalui inisiatif unggulan "Kampung Cantik" (Cinta Statistik), Kuripan Yosorejo membuktikan bahwa kebijakan yang akurat dan tepat sasaran dimulai dari data yang valid di tingkat komunitas paling dasar.
Kelurahan ini merupakan representasi dari wajah urban Kota Pekalongan yang aktif, di mana denyut nadi ekonomi bertumpu pada sektor perdagangan, jasa dan industri rumahan. Dengan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, penanganan isu strategis seperti stunting, serta pembangunan infrastruktur yang partisipatif, Kuripan Yosorejo menawarkan model pembangunan kelurahan perkotaan yang adaptif dan progresif.
Sejarah dan Profil Administratif
Kelurahan Kuripan Yosorejo terbentuk sebagai hasil kebijakan penggabungan (regrouping) dua kelurahan, yakni Kelurahan Kuripan dan Kelurahan Yosorejo. Kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Pekalongan ini bertujuan untuk mengefektifkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik di wilayah Kecamatan Pekalongan Selatan. Sejak penggabungan tersebut, Kuripan Yosorejo secara resmi menjadi satu entitas wilayah yang solid.
Secara geografis, kelurahan ini menempati lokasi yang strategis di kawasan perkotaan. Wilayahnya berbatasan langsung dengan kelurahan-kelurahan lain yang padat aktivitas ekonomi dan sosial. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan dalam publikasi "Kecamatan Pekalongan Selatan dalam Angka 2023", Kelurahan Kuripan Yosorejo memiliki luas wilayah sekitar 1,13 kilometer persegi. Pada tahun 2022, jumlah penduduknya tercatat sebanyak 12.000 jiwa, menjadikannya salah satu kelurahan dengan populasi yang cukup padat.
Struktur pemerintahan dipimpin oleh seorang Lurah yang membawahi sejumlah Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT). Lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) memegang peranan vital sebagai mitra pemerintah dalam merencanakan dan mengeksekusi berbagai program pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan warga.
Pelopor "Kampung Cantik": Inovasi Berbasis Data
Salah satu keunggulan utama yang mengangkat nama Kuripan Yosorejo di tingkat regional bahkan nasional ialah perannya sebagai lokasi percontohan program "Kampung Cantik" atau Kampung Cinta Statistik. Program yang diinisiasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) ini bertujuan untuk membina dan memberdayakan komunitas agar melek data. Kuripan Yosorejo terpilih karena dinilai memiliki komitmen dan potensi untuk mengimplementasikan program ini secara berkelanjutan.
Tujuan utama Kampung Cantik yakni untuk meningkatkan kesadaran statistik di tengah masyarakat dan aparatur kelurahan. Melalui program ini, proses pengumpulan, pengolahan, hingga pemanfaatan data kependudukan, sosial, dan ekonomi dilakukan secara mandiri oleh kader-kader lokal yang telah dilatih. Data yang dihasilkan menjadi lebih akurat, mutakhir, dan dapat dipertanggungjawabkan (akuntabel).
Lurah Kuripan Yosorejo, dalam sebuah kesempatan, menyatakan pentingnya program ini. "Dengan data yang presisi, perencanaan program pembangunan menjadi lebih tepat sasaran. Misalnya, data stunting yang akurat memungkinkan kami untuk mengalokasikan intervensi kepada keluarga yang benar-benar membutuhkan," ujarnya. Keberhasilan ini tidak hanya berhenti pada pengumpulan data, tetapi juga pada visualisasi data melalui pojok statistik di kantor kelurahan, yang memudahkan siapa saja untuk mengakses dan memahami potret terkini wilayah mereka. Keberhasilan program ini menjadikan Kuripan Yosorejo sebagai rujukan bagi kelurahan lain yang ingin mengadopsi pendekatan pembangunan berbasis bukti (evidence-based development).
Motor Penggerak Ekonomi Urban: Perdagangan dan UMKM
Berbeda dengan wilayah lain yang mungkin bertumpu pada agraris, pilar ekonomi Kelurahan Kuripan Yosorejo sepenuhnya berada di sektor urban. Denyut nadi perekonomian digerakkan oleh aktivitas perdagangan, penyediaan jasa, serta geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Lokasinya yang berada di jalur perkotaan membuat banyak warga membuka usaha toko kelontong, warung makan, jasa laundry, hingga berbagai industri rumahan.
Pemerintah Kelurahan, bekerja sama dengan dinas terkait seperti Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan, secara aktif mendorong kemajuan UMKM lokal. Program pendampingan, fasilitasi akses permodalan, serta pelatihan manajemen usaha dan pemasaran digital kerap diselenggarakan untuk meningkatkan daya saing produk lokal.
Produk-produk UMKM dari Kuripan Yosorejo cukup beragam, mulai dari kuliner khas, aneka kue dan roti, hingga kerajinan tangan. "Kami terus mendorong para pelaku UMKM untuk berinovasi, baik dari segi produk maupun kemasan, agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Potensi ekonomi dari sektor ini sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan warga," ungkap seorang pendamping UMKM di wilayah tersebut. Dengan demikian, kelurahan ini berfungsi sebagai inkubator bagi wirausahawan lokal untuk tumbuh dan berkembang.
Fokus pada Pembangunan Manusia dan Kesejahteraan Sosial
Pembangunan di Kuripan Yosorejo tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada investasi sumber daya manusia. Salah satu isu strategis yang menjadi perhatian serius ialah penanganan dan pencegahan stunting. Berbekal data akurat dari program Kampung Cantik, tim penggerak PKK dan kader Posyandu dapat mengidentifikasi balita dan ibu hamil yang berisiko.
Intervensi yang dilakukan bersifat komprehensif, mulai dari pemberian makanan tambahan (PMT) yang bergizi, edukasi pola asuh yang benar bagi orang tua, hingga pemantauan kesehatan secara berkala. Sinergi antara Puskesmas, kelurahan, dan kader kesehatan di tingkat RT/RW menjadi kunci keberhasilan program ini. Tingkat partisipasi warga dalam kegiatan Posyandu yang tinggi menunjukkan kesadaran kolektif akan pentingnya kesehatan generasi penerus.
Di samping itu, program sosial lainnya juga berjalan aktif. Kegiatan gotong royong untuk menjaga kebersihan lingkungan, pengelolaan bank sampah, serta program-program yang digagas Karang Taruna untuk pemberdayaan pemuda menjadi bukti nyata tingginya modal sosial di kelurahan ini. Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan selalu menjadi forum yang dinamis, di mana aspirasi warga terkait perbaikan drainase untuk penanganan genangan air, perbaikan jalan lingkungan, dan penerangan jalan umum dibahas secara transparan.
Kehidupan Komunitas yang Harmonis dan Religius
Fondasi utama dari seluruh geliat pembangunan di Kuripan Yosorejo ialah kehidupan sosial kemasyarakatan yang harmonis. Mayoritas penduduknya yang beragama Islam menjadikan masjid dan mushala sebagai pusat kegiatan ibadah sekaligus interaksi sosial. Kegiatan pengajian, peringatan hari besar Islam, dan kegiatan sosial keagamaan lainnya rutin dilaksanakan dan menjadi perekat hubungan antarwarga.
Semangat kebersamaan dan toleransi tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai gotong royong tidak hanya terlihat dalam kegiatan kerja bakti, tetapi juga dalam kepedulian terhadap sesama, seperti saat ada warga yang tertimpa musibah atau menggelar hajatan. Kultur komunal yang kuat inilah yang membuat setiap program pemerintah dapat berjalan dengan baik karena adanya dukungan penuh dari masyarakat.
Sebagai sebuah kelurahan urban yang terus berbenah, Kuripan Yosorejo membuktikan bahwa kemajuan tidak selalu diukur dari bangunan fisik yang megah. Kemajuan sesungguhnya terletak pada kualitas sumber daya manusia, akurasi data sebagai dasar kebijakan, serta partisipasi aktif warganya dalam setiap sendi pembangunan. Kuripan Yosorejo bukan hanya sebuah nama, melainkan cerminan dari sebuah komunitas yang berdaya, terdata, dan terus bergerak maju.